Senin, 25 Januari 2010

Kemaslahatan

Segala hal yang diturunkan oleh Alloh awalnya untuk kemaslahatan makhluk-Nya, timbulnya madhorot disebabkan salah manusia dalam menjabarkan akalnya, sehingga tidak bisa membuka Karunia Alloh yang sudah ada dalam hatinya. Kedzoliman, takabbur, kebodohan dan sifat madmumah lainnya, jadi pangkal timbulnya kemadhorotan, karena tertutupnya cahaya iman dalam hatinya.

Alloh sudah memberi jalan untuk menuju kemaslahatan kepada manusia, tapi Alloh juga sudah menyediakan banyak jurang sebagai ujian untuk mendapatkan kemaslahatan tsb.

Jadi semua ciptaan Alloh itu maslahat, tidak cacat sedikitpun. Karena Allah bersifat Maha Sempurna. Tapi segala hal bisa jadi madhorot karena syar’i atau manusia tidak bisa menjaga akhlak dalam menerima Karunia dari Yang Maha Sempurna.

Kamis, 07 Januari 2010

Menderaskan aliran ma'ul hayat

Untuk hidup di dunia ini, ada pendukung selain roh, yaitu ma’ul hayat, air kehidupan, tirta nirmala, atau banyu prawita suci. Maul hayat mengalir ke seluruh tubuh semua makhluk hidup di manapun, baik makhluk ghaib maupun makhluk lahir, ia tidak mudah busuk, bahkan mampu membuat hidup lebih hidup karena daya keampuhan dan kekuatannya yang luar biasa, setiap yang kita anggap masalah akan diatasi dengan mulus tanpa kesulitan. Hal itu berarti juga terjadinya peningkatan demi peningkatan yang lancar, tidak ada hambatan yang berarti.

Ada empat tempat dalam diri manusia yang ditempati oleh ma’ul hayat, yaitu raga, qalbu, roh dan Nur Muhammad.

1. Maul hayat dalam raga.

Maul hayat dalam raga ini sangat berpengaruh pada kesehatan manusia. Ketika manusia itu mau menjalankan dzikir lisan/ dzikir nafas, pengaruhnya berupa meningkatnya kekebalan tubuh, mengokohnya daya tahan tubuh, semakin cepatnya daya sembuh, semakin kuatnya daya tangkap pikiran dan bertambah mantapnya daya pikir. Pengaruh itu akan lebih kuat lagi apabila dzikir dikembangkan ke seluruh anggota tubuh lahir dan ke wilayah anggota tubuh batin/ghoib. Dengan melakukan itu musnahlah sifat-sifat jelek dan muncullah sifat-sifat baik.

Maul hayat dalam raga dilandasi oleh dzikir raga (dzikir lisan/ dzikir nafas). Ia menghidupkan raga itu sendiri, sehingga seseorang merasakan hidup lebih mantap, percaya dirinya lebih kuat,
- Jika maul hayat mengalir ke otak, maka cara berpikir kita akan lebih matang.
- jika maul hayat mengalir ke mulut, kita dapat berbicara dengan fasih saat mengajak orang lain ke jalan kebaikan dan merasakan kenikmatan atas pemberian Alloh, serta mensyukuri segala kenikmatan.
- Jika maul hayat mengalir ke telinga, kita dapat mendengar serta memilih yang baik dan buruk.
- Jika maul hayat mengalir ke kulit, kita dapat merasa,
- Jika maul hayat mengalir ke mata, kita dapat melihat mana yang sebenarnya harus dilihat.
- Jika maul hayat mengalir ke hidung kita dapat bernafas.

Bernafas adalah kodrat, sedangkan kodrat hidup adalah melaksanakan tugas kehidupan sesuai kehendak Alloh swt. Berbahagialah orang yang sudah menghidupkan raganya dengan dzikir, dengan demikian ia meneteskan maul hayat lebih deras dan memancarkannya ke seluruh tubuh lahir dan tubuh batin/ ghoib dan selalu tetap bertakwa kepada Alloh swt.

2. Maul hayat dalam qalbu.

Bila qalbu sudah berdzikir, aliran maul hayat dapat menghidupkan qalbu serta membuka pintu-pintu ilmu yang bermanfaat di dunia dan akhirat, juga membuka pintu ilham yang datang dari Alloh swt.

Maul hayat dalam qalbu mengubah cahaya iman menjadi cahaya ketakwaan, dari cahaya penerima ilmu menjadi penyampai ilmu, karena pengaruh maul hayat orang
- yang semula sulit menerima dan menyebarkan ilmu jadi mudah melakukannya,
- yang semula hanya menerima ilmu jadi suka memberikan ilmu walau hanya satu kalimat,
- yang semula tertutup pada ilmu menjadi terbuka terhadapnya,
- yang semula sulit menerima ilham menjadi mudah menerimanya,
perubahan itu terjadi karena maul hayat dapat menghidupkan pancaran cahaya qalbu.

Terpancarnya maul hayat dari qalbu dan tersingkapnya kotoran qalbu memudahkan kita dalam menangkap sinyal yang ada di dalam di luar tubuh. Dalam menerima petunjuk pun kita dimudahkan.
Sebagaimana yang tertulis dalam surat At-Taghabun QS 64: 11.

11. Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.

Dari lapisan dinding qalbu memancar lima macam cahaya yang masing-masing berpengaruh pada sifat seseorang. Kelima macam cahaya tersebut adalah merah, hijau, kuning, putih dan biru.

Warna merah melambangkan sifat marah dan sifat jelek lainnya.
Warna hijau melambangkan kesukaan beragama.
Warna kuning melambangkan kemuliaan dunia dan akherat.
Warna putih melambangkan sifat kebersihan menuju kesucian.
Warna biru melambangkan sifat fanatisme.

Apabila kelima warna itu disatukan, mengalirlah tetesan maul hayat yg mempersatukan warna yang sangat indah dan menakjubkan bagaikan embun pagi tersinari cahaya matahari, terjadilah cahaya kemilau yang dapat disebut pancawarna yang dalam kelompok lain disebut Cahyo Sada Lanang, munculnya diatas kepala (ubun-ubun).

Apabila cahaya itu diambil dengan tangan kanan, lalu dipukulkan, maka gunung bisa hancur, laut bisa kering dan tanah bisa pecah. Orang yang dapat menyatukan kelima cahaya itu adalah orang yang mampu menahan hawa nafsu dan mengendalikannya ke arah kebaikan serta mampu menjalankan keikhlasan dan kepasrahan yang total.

3. Maul hayat dalam roh.

Maul hayat dalam roh, dilandasi oleh dzikir lisan/dzikir nafas, berlanjut berdzikir qalbu dan berkembang serta terdengar dzikir roh. Setelah sampai ke dzikir roh, barulah maul hayat dalam roh mempengaruhi proses penyucian roh agar kembali fitrah seperti pada saat raga dilahirkan ke dunia. Roh kembali fitrah berdampak pada kesucian qalbu. Setelah kesucian qalbu mempengaruhi organ-organ, qalbu tersucikan karena-Nya, lalu merambat keluar ke arah maul hayat dalam raga.

Dzikir roh dapat membuka pancaran maul hayat ke semua organ tubuh, baik lahir maupun batin. Surat Al-Insan QS 76 ayat 6.

6. (yaitu) mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya.

Pada tahapan dzikir roh, roh sering mendapatkan ilham khusus untuk perjalanannya. Roh berhablum-minalloh, sebagian rahasia roh pun ditampakkan.


4. Maul hayat pada Nur Muhammad.


Maul hayat pada Nur Muhammad berfungsi hanya menunggu kedatangan maul hayat dalam roh. Roh dijemput oleh Nur Muhammad setelah jiwa dan raga disucikan melalui dukungan dzikir raga (dzikir lisan/dzikir nafas). Setelah dijemput, roh diantar oleh Nur Muhammad untuk menghadap-Nya.

Akan tetapi apabila maul hayat dalam raga dan qalbu masih memancar roh suci maka maul hayat yang sedang menghadap Alloh swt disuruh kembali ke dalam raga untuk melanjutkan kehidupan. Alasannya tugas kemanusiaannya masih berlanjut, yaitu untuk menyampaikan kabar gembira atas prestasi yang telah dicapainya kepada orang-orang yang percaya dan berniat menjalaninya.

Apabila maul hayat dalam raga dan qalbu seseorang yang sudah mati (berarti raganya sudah mati), Alloh swt menerima roh suci, maul hayat dan Nur Muhammad. Roh suci ditempatkan di sisi-Nya, maul hayat dikembalikan kepada sumber Yang Maha Hidup dan Nur Muhammad kembali ke sumbernya pula yaitu Muhammad Yang Rahmatal lil ‘alamin.

Aliran Maul Hayat bisa tertutup oleh hawa nafsu yang tidak tertahan. Seseorang yang melampiaskan nafsunya melalui kemarahan akan mengakibatkan daya pancar maul hayat melemah.